Sewaktu berbelanja ke pasar, Anda tentu akan mendapati banyak penjual ikan cue atau pindang. Biasanya ikan tersebut ada di dalam wadah keranjang bambu kecil dan berisi antara 2-3 potong ikan sesuai ukuran.
Selain nikmat, ikan cue juga kaya manfaat bagi kesehatan. Mau tahu lebih banyak tentang ikan cue? Simak penjelasan berikut!
Apa Itu Ikan Cue?
Ikan cue atau populer dengan sebutan pindang kebanyakan merupakan hasil olahan ikan laut yang dibuat dengan cara perebusan sekaligus penggaraman. Sebenarnya pemindangan bertujuan untuk mengawetkan ikan sehingga bisa bertahan lama. Ikan yang bisa digunakan sebagai bahan baku cue antara ikan selar, ikan kembung, lemuru, ikan layang, ikan tongkol, sampai cakalang.
Cue termasuk produk awetan ikan berkadar garam rendah. Penampakan, rasa, keawetan, serta tekstur ikan pindang ini berbeda tergantung jenis ikan yang digunakan. Langkah pemasakan atau pemindangan secara umum, bisa Anda lakukan dengan menambahkan garam dan bumbu. Selanjutnya ikan bakal diasapi lantas direbus hingga kering. Tujuannya supaya ikan cue lebih tahan lama.
Ikan berukuran besar akan dipindang dalam wujud potongan. Sementara ikan kecil dipindang dalam keadaan utuh. Saat pindang selesai dimasak biasanya wadah untuk menyusun ikan akan langsung dipakai untuk tempat penyimpanan sekaligus pengangkutan saat hendak dipasarkan.
Ciri – Ciri Ikan Cue Segar
Ikan cue merupakan favorit banyak orang sebab rasanya yang gurih dan dapat diolah menjadi beragam masakan. Umumnya sistem drop cue ke pasar-pasar atau lapak pedagang memang setiap hari. Lalu, bagaimana cara membedakan ikan cue segar atau tidak? Seperti apa ciri-ciri cue yang segar?
Aroma Amis Khas Ikan Segar
Kendati sudah diolah atau melewati beberapa tahap seperti penggaraman serta perebusan, ikan cue segar tetap akan membawa aroma khas amis ikan. Jika Anda membauinya maka tercium aroma ikan segar.
Bahkan apabila ikan cue telah dibumbui sekalipun, aroma yang akan tercium ialah bau rempah-rempah seperti kunyit serta bawang putih. Anda patut berhati-hati bila mencium aroma obat-obatan yang aneh dari tubuh ikan. Bisa jadi terdapat kandungan bahan-bahan pengawet atau zat kimia berbahaya.
Tekstur Daging Lembek
Tekstur daging ikan cue cenderung lembek. Anda dapat mencoba menekannya. Namun, apabila yang Anda rasakan justru dagingnya sangat kenyal, mungkin saja bahan pengawet yang membuatnya demikian.
Kulit Ikan Pucat
Ikan cue yang mengalami proses penggaraman serta perebusan sebelumnya menjadikan kulitnya pucat. Oleh sebab itu, apabila Anda menemukan ikan cue kuning terang (warna tampak tidak alami) dan berbau aneh, mungkin ada tambahan zat pewarna berbahaya.
Teknik Pemindangan Ikan Cue
Ada beberapa teknik pemindangan ikan cue sehingga menjadikannya lebih awet seperti berikut ini.
Pemindangan Garam
Pemindangan garam populer dengan sebutan pindang paso atau pindang bandeng. Pemindangan dilakukan dengan cara menyusun ikan dalam kendil atau paso tanah liat. Anda harus menaburkan garam pada tiap-tiap lapisan ikan. Selanjutnya masuk proses perebusan yang berlangsung selama 4-6 jam atau 6-8 jam. Apabila sudah cukup, Anda dapat meniriskan ikan cue. Pendistribusian ke pedagang tetap memakai kendil atau wadah dari plat logam.
Pemindangan Presto
Anda pasti juga sudah sering mengonsumsi aneka ikan presto. Inilah teknik pemindangan memakai tekanan tinggi sehingga membuat duri-duri ikan jadi lunak.
Pemindangan Air Garam
Pemindangan air garam atau pemindangan naya merupakan teknik yang umum dilakukan. Ikan cue disusun dalam keranjang atau rak bambu (naya). Lalu rebus dalam larutan garam selama 15-45 menit sampai matang. Langkah terakhir barulah dianginkan kemudian taruh pada besek bambu sebelum sampai tangan pedagang.
Cara Pengolahan Ikan Cue
Ikan cue juga dapat diolah dengan berbagai cara. Pengolahan yang berbeda akan menghasilkan rasa yang juga berbeda.
Cara Muncar
Pengolahan ikan cue dengan cara muncar menggunakan teknik pengukusan pada tungku khusus, tidak melalui langkah perebusan. Wadah yang dipakai berupa besek bambu atau loko. Mengolah ikan dengan cara muncar memerlukan larutan garam sebanyak 25%, wajan besar (belanga), tungku, peti pemasakan.
Langkah awal yaitu merendam ikan selama 15 menit, selanjutnya tinggal menatanya di atas loko hingga penuh lalu tiriskan pada tempat yang teduh. Biarkan semalam sampai kulit ikan terlihat mengkilap. Pastikan kadar air benar-benar berkurang dan ikan cue kering. Ketahanan pindang berkisar antara 7-15 hari.
Cara Bawean
Pengolahan ikan ini menggunakan teknik pemindangan garam dengan kendil atau paso. Jadi, ikan harus disusun serapat mungkin dan tiap lapisannya Anda taburkan garam. Setelah paso penuh ikan, kemudian masukkan air hingga ikan terendam seluruhnya. Apabila proses pemasakan sudah selesai, keluarkan air dalam paso dengan melubangi bagian bawahnya atau cukup tuang saja.
Ikan cue yang diolah dengan cara bawean umumnya jenis bandeng atau ikan layang dengan komposisi garam sebanyak 20-30% dari bobot ikan. Sebelum proses distribusi, paso dibungkus daun jati dan diikat agar aman. Ikan cue atau pindang yang diolah dengan cara bawean dapat bertahan hingga tiga bulan.
Cara Baru
Ikan cue yang menggunakan pengolahan dengan cara baru harus dibersihkan lebih dulu sebelum dibalut garam. Berikutnya barulah lakukan pengaturan dan penyusunan ikan secara berlapis dalam besek beralas daun pisang kering atau merang. Diamkan 1-3 jam agar garam meresap.
Selanjutnya, Anda dapat memasukkan besek berisi ikan ke dalam belanga yang penuh larutan garam mendidih hingga matang. Kemudian angkat, tiriskan, barulah simpan. Cara baru pengolahan ikan cue ini lebih unggul daripada cara muncar maupun bawean sebab ikan yang dihasilkan lebih bersih, dagingnya padat, serta rasanya lebih enak. Ketahanan ikan adalah 3 bulan.
Jenis Ikan untuk Pembuatan Ikan Cue
Sebenarnya ikan cue atau pindang dapat dibuat dari ikan laut atau ikan air tawar. Asalkan dagingnya tebal dan ukurannya tidak terlampau besar. Akan tetapi, saat ini memang ikan laut lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan ikan cue. Berikut merupakan contohnya.
Ikan Bandeng
Anda tentu familier dengan ikan yang satu ini. Bandeng banyak dibuat menjadi ikan cue sebab dagingnya cukup tebal. Ikan berbentuk lonjong serupa torpedo ini memiliki ekor bercabang dengan sisik halus serta mulut meruncing. Bila Anda perhatikan, bandeng punya warna putih keperakan pada bagian bawah tubuh sementara bagian atas atau punggung cenderung gelap.
Ikan Cakalang
Ikan cakalang termasuk jenis perenang cepat. Rata-rata ukuran cakalang hasil tangkapan nelayan kurang lebih 50 cm. Akan tetapi, ikan ini berpotensi tumbuh besar mencapai satu meter dengan bobot melebihi 18 kg. Ikan cakalang punya dua sirip punggung terpisah dengan tubuh tanpa sisik. Bagian punggungnya berwarna gelap, tampak biru keunguan. Sementara bagian perut ke bawah warnanya keperakan. Sisi samping tubuhnya memiliki garis hitam berjumlah 4-6 buah.
Ikan Selar
Ikan selar termasuk jenis ikan permukaan. Inilah salah satu ikan laut yang paling favorit dan banyak dikonsumsi masyarakat. Ikan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, jantung, dan kadar kolesterol baik dalam tubuh, termasuk mengoptimalkan fungsi otak juga menambah massa otot. Tidak heran apabila banyak yang menjadikannya bahan baku pembuatan ikan cue.
Ikan Lemuru
Ikan lemuru banyak terdapat di Perairan Selat Bali. Kaya akan omega 3 dan 6, mengonsumsi ikan ini secara teratur dapat membuat jantung lebih sehat, membantu proses pembakaran lemak, hingga menyehatkan rambut serta memperkuat jaringan kulit juga kuku. Ikan lemuru yang masih kecil disebut sempenit atau semenit. Apabila ukurannya telah mencapai 12 cm atau termasuk spesies remaja lemuru dinamakan protolan. Barulah ketika berukuran 15 cm ikan ini disebut lemuru.
Ikan Tongkol
Ikan tongol juga tidak kalah populer dan disukai berbagai kalangan. Tongkol termasuk kelompok ikan tuna kecil dengan tubuh memanjang, sirip punggung keras, dan tidak memiliki sisik. Banyak ditemukan pada perairan Samudra Pasifik, ikan ini mengandung kalsium, magnesium, zat besi, lemak, protein, dan banyak nutrisi penting lain yang baik untuk kesehatan.
Manfaat Ikan Cue
Ikan cue terbuat dari berbagai jenis ikan khususnya yang berasal dari laut. Ia mempunyai banyak manfaat. Salah satunya untuk kesehatan. Ia mengandung vitamin B kompleks yang mampu meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh, kaya protein yang bermanfaat bagi pembentukan otot, tulang, kulit, dan darah.
Selain itu cue juga mengandung lemak tak jenuh yang mampu meningkatkan kolesterol baik, vitamin A yang baik bagi mata, kandungan serat yang bermanfaat melancarkan pencernaan, hingga dapat menjaga kesehatan jantung.
Harga Ikan Cue
Harga ikan cue relatif stabil dan jika naik pun, tidak terlampau signifikan. Ia dipatok mulai Rp3.000,00 sampai Rp5.000,00 di pasar tradisional. Harga tersebut per keranjang kecil umumnya berisi 2-3 ekor ikan cue.
Kumpulan Gambar Ikan Cue
Kesimpulan
Ikan cue yang saat ini lebih banyak berasal dari jenis ikan laut, ternyata tidak hanya lezat. Akan tetapi, ia juga kaya nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Harga yang relatif murah dan mudah Anda peroleh menjadikan ikan ini favorit. Anda pun bisa mengolahnya secara sederhana. Kebanyakan ialah olahan ikan cue goreng atau sambal. Tentu saja tergantung selera masing-masing.