Contekan.net – Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah salah satu prinsip yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan baik di kelompok kecil atau kelompok besar bahkan di dunia pekerjaan secara profesional.
Bahkan, sistem negara atau pemerintahan negara Indonesia menganut sistem musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan sebagaimana dituliskan dalam Pancasila sila ke-4. Kemudian apa yang dimaksud dengan musyawarah mufakat? Yuk, simak pembahasannya!
Musyawarah untuk Mencapai Mufakat Adalah Cara Pengambilan Keputusan yang Baik
Jika ingin menerapkan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan sebagai bentuk semangat kekeluargaan, maka kamu juga perlu memahami terlebih dahulu mengenai pengertian istilah tersebut.
Kata ‘musyawarah’ merupakan kata yang diambil dari Bahasa Arab yakni ‘syura’. Bahasa Arab yang satu ini memiliki makna yakni berkumpulnya manusia untuk menyelesaikan suatu masalah dengan solusi atau keputusan yang bulat.
Ciri-Ciri Musyawarah
Seringkali orang kesulitan membedakan mengenai musyawarah dengan diskusi atau rapat. Kemudian bagaimana cara membedakan pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat dengan cara lainnya? Berikut beberapa ciri-ciri musyawarah mufakat yang harus kamu ketahui:
- Proses diskusinya dilakukan oleh lebih dari 2 orang.
- Semua orang yang datang dan melakukan musyawarah memiliki kedudukan yang sama tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi.
- Mengedepankan kepentingan kelompok.
- Menghargai orang lain yang ada dalam musyawarah tersebut.
- Semua yang ada dalam musyawarah diperbolehkan untuk menyampaikan pendapatnya.
Tujuan Musyawarah
Mengapa kita perlu melakukan musyawarah mufakat? Karena, terdapat beberapa tujuan dilakukannya musyawarah sebagai salah satu cara dalam mencapai kesepakatan atau keputusan bersama. Tujuan melakukan musyawarah diantaranya yakni:
1. Melihat Masalah dari Berbagai Sudut Pandang
Tujuan pertama dilakukannya musyawarah adalah untuk bisa melihat sebuah masalah yang terjadi dari berbagai sudut pandang. Berbagai sudut pandang ini dapat diperoleh karena dalam musyawarah untuk mencapai mufakat adalah cara dimana setiap orang diperbolehkan untuk menyampaikan pendapatnya.
Dengan demikian, diharapkan solusi dari permasalahan yang diambil merupakan solusi terbaik dan sesuai dengan keinginan semua orang yang hadir dalam forum tersebut.
2. Hasilnya Merupakan Kesepakatan Bersama
Tujuan utama dalam melakukan musyawarah mufakat adalah hasil yang diputuskan merupakan hasil dari kesepakatan bersama sebagai keputusan akhir.
Sehingga diharapkan kedepannya tidak ada kepentingan atau orang yang merasa bahwa dirinya dirugikan atas keputusan akhir yang diambil secara bersama.
Prinsip-Prinsip dalam Melakukan Musyawarah
Dalam pelaksanaannya, kamu harus mengetahui mengenai prinsip-prinsip dalam musyawarah. Sehingga, saat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat melaksanakannya dengan baik karena ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilanggar dalam musyawarah.
Prinsip-prinsip dalam musyawarah yang harus kamu ketahui dan pahami diantaranya adalah:
- Hasil keputusan dalam sebuah musyawarah mufakat memiliki kualitas yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mufakat yang dilakukan dalam sebuah kegiatan musyawarah harus dilakukan dengan semangat kekeluargaan.
- Ketika mufakat dalam sebuah musyawarah yang dilakukan tidak dapat dicapai, maka pengambilan keputusan akhir dapat dilakukan dengan sistem voting. Voting adalah pengambilan keputusan dengan sistem suara terbanyak.
- Pendapat minoritas dalam sebuah kegiatan musyawarah tetap harus dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil mufakat atau keputusan akhir.
- Apabila musyawarah yang dilakukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang sensitif, maka sebaiknya kegiatan dilakukan secara tertutup dan terbatas.
- Hasil keputusan akhir dari sebuah musyawarah harus bisa diterima dan dilaksanakan oleh semua orang atau peserta musyawarah dengan itikad yang baik.
Jika membahas mengenai musyawarah untuk mencapai mufakat adalah cara mengambil keputusan yang memang terdengar mudah. Namun, pada prakteknya seringkali peserta musyawarah kesulitan untuk mengambil keputusan bulat sehingga dilakukan pengambilan keputusan dengan sistem voting.