Penggunaan kata siswa dan siswi adalah hal yang lumrah di Indonesia untuk menandai perbedaan antara pelajar laki-laki dan perempuan. Seperti diketahui, perbedaan siswa dan siswi sudah bisa dilihat dari kondisi fisik. Karena kondisi fisiknya berbeda, tentu cara menghadapinya pun berbeda.
Perbedaan penyebutan memang terlihat sepele. Namun kenyataannya, penyebutan yang berbeda ini menjadi penting untuk mengakui peran dan kedudukan perempuan. Tidak heran jika istilah siswa dan siswi sangat lazim digunakan oleh mayoritas sekolah di Indonesia.
Perbedaan Siswa dan Siswi
Agar lebih jelas tentang perbedaan istilah ini, mari kupas tuntas semua pembahasan di bawah ini:
Apa Itu Siswa?
Siswa dalam KBBI digunakan dalam penyebutan pelajar yang memiliki jenis kelamin laki-laki. Pelajar yang dimaksud adalah para laki-laki yang sedang belajar di bangku sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sementara itu, bagi pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi istilah siswa pun masih digunakan. Hanya saja, ada tambahan imbuhan “maha” di bagian awal. Dengan begitu, para pelajar perguruan tinggi lebih akrab disapa dan disebut mahasiswa.
Penggunaan kata siswa atau mahasiswa disebut adalah sapaan yang sifatnya netral. Penggunaannya sangat mudah dipahami karena tidak menimbulkan konotasi negatif. Hal inilah yang membuat siswa atau mahasiswa hampir selalu digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Karakteristik Mayoritas Siswa di Indonesia
Karena merupakan sebutan untuk pelajar laki-laki, siswa biasanya memiliki karakteristik khas. Dengan mengenali karakteristik umum para siswa inilah, para pengajar bisa menyesuaikan teknik menyampaikan materi pembelajaran yang paling tepat untuk mereka. Adapun karakteristiknya:
- Selalu to the point dan tidak suka basa-basi
- Cenderung memiliki sifat “membangkang”
- Memiliki sifat lebih keras
Karakteristik inilah yang nantinya akan menjadi indikator perbedaan siswa dan siswi.
Apa Itu Siswi?
Sementara itu, siswi adalah sebutan khusus untuk siswa perempuan. Ini artinya, jika pelajar laki-laki disebut siswa, maka pelajar perempuan disebut siswi. Sama dengan siswa, sebutan ini berlaku untuk pelajar perempuan yang duduk di bangku SD, SMP hingga SMA.
Tidak terbatas di situ saja, kata siswi juga diadaptasi untuk menyebut para mahasiswa perempuan. Dengan tambahan kata “maha” para pelajar perempuan yang menempuh pendidikan tinggi disebut sebagai mahasiswi. Sebutan berbeda ini menandai kesetaraan gender di Indonesia.
Seperti diketahui, kata siswi untuk perempuan dapat membantu mewakili secara lebih spesifik. Dengan demikian, citra perempuan dalam dunia pendidikan di masyarakat memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. Ini juga menyiratkan bahwa semua perempuan juga bisa berpendidikan tinggi.
Karakteristik Mayoritas Siswi di Indonesia
Siswi pada umumnya memiliki kecenderungan sikap dan perilaku yang berbeda dengan siswa. Adapun sikap yang paling umum antara lain:
- Harus melalui pendekatan yang berproses
- Cenderung memiliki sifat yang sensitif
- Memiliki sifat lebih lemah lembut
Karena sifatnya yang jauh berbeda, maka pengajar juga perlu melakukan pendekatan khusus saat mengajar materi di kelas.
Pada dasarnya, siswa laki-laki atau perempuan memiliki hak dan kewajiban yang setara. Hanya saja, perbedaan siswa dan siswi dari segi sikap dan perilaku inilah yang membuat para pengajar perlu memiliki treatment khusus dalam pembelajaran agar bisa lebih mudah dipahami.