Sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat kaya. Hal ini bisa dilihat dari keris, senjata tradisional kebanggaan Indonesia. Meski sekilas terlihat sama saja, namun senjata ini ternyata berbeda-beda. Setidaknya ada beberapa perbedaan keris Jogja dan Solo.
Perbedaan keris tersebut salah satunya disebabkan karena perbedaan makna. Seperti diketahui, setiap daerah memiliki sejarahnya masing-masing. Hal inilah yang mempengaruhi bentuk hingga penggunaan keris di setiap daerah, khususnya di Jogja dan Solo.
4 Perbedaan Keris Jogja dan Solo
Senjata pusaka ini memang jadi senjata khas jawa, khususnya di Jogja dan Solo. Meski demikian, keris di Jogja dan Solo memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Agar lebih jelas, berikut adalah pemaparan selengkapnya tentang perbedaan antara keris Jogja dan keris Solo.
1. Jenis Ukiran
Salah satu ciri – ciri keris Jogja (Yogyakarta) adalah ukirannya yang terdapat motif khas. Diketahui, motif ini terinspirasi dari budaya dan alam jawa, seperti flora dan fauna. Tak hanya itu, keris Jogja memiliki gaya yang sederhana, rapi, halus dan presisi disetiap ukirannya.
Di sisi lain, ukiran keris Solo punya gaya berbeda. Keris Solo menganut gaya lebih tegas dan berani. Bentuknya lebih padat dengan motif abstrak, geometris dan memiliki simbol mistis, seperti: wayang, naga, dan garuda.
2. Warangka (Wadah)
Warangka merupakan wadah atau sarung sebilah keris yang memiliki bagian penting secara fungsional maupun estetis. Pada warangka keris Jogja bentuknya sederhana, hiasan kebih sedikit dan ada pula yg polos serta lebih tumpul ujungnya dibandingkan keris yang lainnya.
Tak hanya itu jenis warangka keris Jogja dinilai sangat mewah dan elegan. Dikarenakan sering sekali dihiasi oleh emas bahkan batu permata. Meningkatkan nilai estetika dan menunjukkan status kehormatan pemilik dan status keris yang dimiliki.
Sementara itu, warangka keris Solo terbuat dari bahan kayu jati yang lebih populer, namun ada juga terbuat dari bahan besi, baja serta bahan campuran. Dari itu warangka keris Solo lebih fleksibel dan memberikan kenyamanan dan aman saat membawa keris namun cenderung lebih kokoh.
3. Nilai Spiritual
Perbedaan keris Jogja dan Solo selanjutnya terletak pada nilai spiritualnya. Keris Jogja dipercaya kekuatan magis yang mampu melindungi pemiliknya dari energi negatif. Selain itu, keris Jogja juga dipercaya dapat memberikan keberuntungan kepada pemiliknya.
Sama halnya keris Jogja, keris Solo juga memberikan nilai spiritual yang sama namun dengan tekad dan kuat menghadapi tantangan. Hal inilah yang membuat para pemilik keris Solo dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dan motivasi pencapaian.
4. Penggunaan
Keris Jogja memegang peran penting dalam setiap upacara keagamaan dalam ritual kejawen. Kehadirannya mampu menambah kesakralan acara tersebut. Sehingga menjadi cerminan ritual masyarakat Jawa.
Selanjutnya, keris Solo kerap digunakan dalam pertunjukan seni tradisional, khususnya wayang kulit. Keris yang menawan mencerminkan budaya sehingga menambah nilai estetika dan spiritual dalam pertunjukan.
Meskipun sekilas sama, perbedaan keris Jogja dan Solo ternyata juga bisa dirasakan dari filosofinya. Filosofi keris Jogja dan keris Solo yang unik adalah sebuah warisan budaya Nusantara. Maka dari itu sudah sepatutnya warisan leluhur ini harus dilestarikan dan dikembangkan. Salam Lestari.