Perbedaan Epigeal dan Hipogeal yang Harus Kamu Tahu!

Contekan.net – Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang perbedaan antara epigeal dan hipogeal? Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail mengenai perbedaan sekaligus kemiripan antara kedua konsep tersebut. Bagi Anda yang belum familiar, epigeal dan hipogeal adalah dua jenis percambahan pada tumbuhan.

Mengetahui perbedaan antara keduanya akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia tumbuhan dan pemilihan teknik bercocok tanam yang tepat.

Perbedaan Epigeal dan Hipogeal

1. Proses Pertumbuhan

Epigeal adalah jenis percambahan yang melibatkan perkecambahan biji di atas permukaan tanah. Biasanya, radikula (akar pertama) akan tumbuh ke bawah ke dalam tanah, sementara plumula (tunas pertama) akan tumbuh ke atas menuju cahaya matahari.

Hipogeal, di sisi lain, melibatkan perkecambahan biji di bawah permukaan tanah. Pada hipogeal, plumula tetap berada di bawah tanah dan tumbuh dengan memanfaatkan cadangan makanannya yang terdapat dalam endosperma.

2. Bentuk Iniemen

Pada percambahan epigeal, hipokotil (bagian bawah plumula) akan memanjang dan menaik keluar dari tanah, membawa dengan mereka kotiledon (daun lembaga). Sedangkan, pada percambahan hipogea, hipokotil bertanggung jawab untuk mendorong kotiledon ke dalam tanah, sehingga kotiledon tetap terkubur saat pertumbuhan pertama kali.

3. Peran Kotiledon

Kotiledon dalam epigeal berperan sebagai organ fotosintesis awal, yang memasok makanan ke pada tanaman sampai daun sejati terbentuk. Sebaliknya, dalam hipogeal, hipokotil bertanggung jawab dalam fotosintesis awal dan memasok makanan kepada tanaman hingga daun sejati terbentuk.

4. Kecepatan Perkecambahan

Percambahan epigeal umumnya terjadi lebih cepat daripada hipogeal. Hal ini dikarenakan dalam epigeal, tanaman dapat langsung memanfaatkan energi matahari untuk fotosintesis, sehingga proses pertumbuhan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan hipogeal yang lebih bergantung pada cadangan makanan dalam endosperma.

5. Spesies Tanaman

Terdapat berbagai spesies tumbuhan yang dapat mengalami percambahan epigeal, seperti sayuran dan tumbuhan berbunga, seperti kacang panjang, jagung, dan tomat. Sementara itu, beberapa spesies yang cenderung mengalami percambahan hipogeal adalah tanaman pohon, seperti pinus, dan beberapa jenis rumput.

6. Struktur Akar

Pada perkecambahan epigeal, akar pertama tumbuh ke bawah sebagai akar tunggang, yang kelak akan menjadi sistem akar utama tanaman. Pada hipogeal, beberapa akar adventif akan tumbuh keluar dari hipokotil, yang akan menjadi sistem akar utama.

7. Penyemaian dan Pemeliharaan

Proses penyemaian untuk epigeal dan hipogeal juga berbeda. Karena pada epigeal, akar harus tumbuh ke dalam tanah, maka biji yang ditanam harus diletakkan di beberapa centimeter di bawah permukaan tanah. Pada hipogeal, biji cukup diletakkan pada permukaan tanah dan dapat disiram langsung tanpa harus masuk ke dalam tanah.

Nah, itulah 7 perbedaan antara epigeal dan hipogeal. Setiap jenis percambahan memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri dalam dunia tumbuhan. Pemahaman yang baik tentang perbedaan ini akan memungkinkan Anda untuk memilih teknik bercocok tanam yang tepat serta mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih lanjut tentang proses percambahan pada tumbuhan.

Tinggalkan komentar